FJM Sumsel Bersama SKK Migas-K3S Tanam Mangrove, Ikan Langkah Jutaan Rupiah Muncul di Sungsang IV



Banyuasin, realnewssumatra.com –
 Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel bersama SKK Migas-K3S wilayah Sumsel melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di Desa Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Selasa (19/8/2025). Hingga saat ini, SKK Migas-K3S sudah menanam sebanyak 30 ribu pohon mangrove di kawasan pesisir Banyuasin.

Kegiatan ini diwarnai kabar menggembirakan. Nelayan setempat baru-baru ini berhasil menangkap ikan langka jenis Tirusan yang harganya menembus ratusan juta rupiah per kilogram.

Kepala Desa Sungsang IV, Robi, mengatakan program konservasi mangrove yang digalakkan SKK Migas-K3S sejak beberapa tahun terakhir membawa dampak positif. Selain mencegah pembukaan lahan baru, keberadaan hutan mangrove juga menarik burung migran yang datang setiap Oktober–November, bahkan menjadi habitat bagi ikan langka Tirusan.

“Nelayan kami baru saja mendapatkan ikan Tirusan, dan nilainya benar-benar fantastis di pasaran. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa menjaga ekosistem pesisir memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Ketua FJM Sumsel, Ocktaf Riady, menyambut baik program pelestarian lingkungan ini. “Selain memperkuat ekosistem, kegiatan ini juga menguatkan peran jurnalis dalam menyampaikan informasi positif. Ke depan, kami berharap anggota FJM bisa bertambah hingga 100 orang dan mendapat pelatihan jurnalistik,” katanya.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Syafei Syafri, menambahkan penanaman mangrove merupakan agenda strategis 2025. “Selain menjaga ekosistem, kegiatan ini menjadi wadah komunikasi antara SKK Migas-K3S, pemerintah, masyarakat, dan insan pers,” ujarnya.

Camat Banyuasin II, Riduan, M.Si, menyatakan dukungan penuh. Menurutnya, masyarakat multietnis yang mendiami Sungsang IV hidup rukun serta kompak menjaga kelestarian pesisir.

Selain ekowisata mangrove dan potensi ikan langka Tirusan, Desa Sungsang IV juga memiliki wisata religi Makam KH Mesir serta produk unggulan masyarakat, antara lain sabun cuci tangan berbahan mangrove, kemplang udang, dodol mangrove, dan pempek udang.(Fei)

Diberdayakan oleh Blogger.