Sanggar Dinda Bestari Gelar Sepekan Workshop Seni di Transmart Palembang
Palembang,- realnewssumatera.com
Sanggar Dinda Bestari yang dipimpin oleh Nurdin kembali menggelar kegiatan "Sepekan Workshop Seni" di Transmart Jalan Radial, Palembang. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai dari 5 hingga 8 Mei 2025, dengan dukungan Dana Indonesiana melalui kerja sama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Kebudayaan.
Kegiatan workshop ini menghadirkan dua narasumber tari berpengalaman, yakni I Wayan Ayunita dan Ni Luh Komang Triandiyani. Keduanya merupakan penari profesional yang telah banyak tampil di berbagai panggung nasional maupun internasional, serta aktif dalam pelestarian tari tradisional Bali.
Selama workshop, para peserta yang sebagian besar merupakan pelajar dari berbagai sekolah di Palembang diajak mempelajari gerakan dasar Tari Pendet. Tidak hanya itu, mereka juga diperkenalkan dengan teknik pernapasan, postur tubuh, ekspresi wajah, serta pemahaman makna dan simbolisme dalam tarian tersebut.
"Workshop ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya tidak hanya belajar tentang Tari Pendet, tetapi juga tentang budaya Bali yang sangat kaya dan menarik," ungkap Arum, salah satu peserta yang merupakan siswi SMP Negeri 8 Palembang, Selasa (6/5/2025).
I Wayan Ayunita mengaku senang bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada generasi muda di Palembang. "Kami sangat senang dapat berinteraksi langsung dengan peserta didik di sini. Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi mereka untuk terus mencintai dan melestarikan seni budaya Indonesia," ujarnya.
Tidak hanya tari Bali, workshop juga menghadirkan beragam materi lain di hari-hari berikutnya. Pada hari kedua, peserta diajak mengikuti workshop Teater Tradisional Dulmuluk, dilanjutkan dengan pelatihan Tari Penguton di hari ketiga, dan diakhiri dengan pelatihan Tari Tradisional Rodat Palembang pada hari keempat.
Menurut Nurdin, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada generasi muda, terutama Gen Z, mengenai nilai-nilai keindahan seni tradisional Indonesia.
“Dengan adanya workshop seperti ini, Gen Z diharapkan bisa mencintai seni tradisional milik bangsa, yang kualitas dan keindahannya tidak kalah dengan seni dari negara lain,” ujar Nurdin.(Fei)